Welcome to My Blog

Have Informasi then you will control the world entirely. Use Teknology as the weapon to get Information. Greetings the success...


Yudhie17

BLOG DETIK

Rabu, 05 November 2008

Metode Pembelajaran

1. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian, atau situasi tertentu, kemudian mahasiswa ditugaskan mencari artenatif pemecahanya. Metode ini digunakan untuk mengembangkan ketrampilan berfikir kritis dan mendapatkan persepsi baru dari suatu konsep dan masalah. Metode ini tepat digunakan untuk mahasiswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang cukup dalam masalah tersebut.
Kesulitan metode ini adalah :
a. Mendapatkan kasus yang ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan yang sesuai dengan lingkungan kehidupan mahasiswa
b. Mengembangkan kasus sangat mahal
2. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa dan pengajar untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topic dan permasalahan tertentu.
Untuk menggunakan metode ini pengajar harus :
a. Menyediakan bahan, topic atau masalah yang akan didiskusikan.
b. Menyebeutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan studi kasus kepada mahasiswa sebelum menyelenggarakan diskusi.
c. Menugaskan mahasiswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas.
d. Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
e. Sabar terhadap kelompok yang lambat dfalam mendiskusikanya
f. Awas kepada kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidfak menentu
Metode diskusi tepat digunakan untuk:
a. Tahap menengah atau tahap akhir proses belajar
b. Pelajaran formal/menengah
c. Perluasan pengetahuan yang telah dikuasai mahasiswa
d. Belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan
e. Membiasakan mahasiswa berhadapan dengan berbagai pendekatan, interpretasi, dan kepribadian
f. Menghadapi masalah secra berkelompok.
Tetapi, metode ini mempunyai keterbatasan sebgai berikut:
a. Menyita waktu lama dan jumlah mahasiswa harus sedikit
b. Mempersyaratkan mahasiswa mempunyai latar belakang yang cukup dalam topic/masalah yang didiskusikan.
c. Tidak dapat digunakan pada tahap awal proses belajar bila mahasiswa baru diperkenalkan kepada bahan instrksional baru.
3. Metode Ceramah
Metode ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan kombinasi metodeyang bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif (curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti bahan serahan ( handouts),transparansi yang ditayangkan dengan OHP, bahan presentasi yang ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu metaplan dan/kertas plano, dll.
4.Metode Curah Pendapat (Brainstorming)
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta.Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan ( mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.

5. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam
kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi
penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.). Dalam
contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.

6. Metode Sandiwara
PengertianMetode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’ yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai permasalahan pada suatu
tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan peningkatan kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang.

7. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan pesertan dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil,
peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.

8. Metode Praktek Lapangan
Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’, yang bisa berarti di tempat
kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta, sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Sifat
metode praktek adalah pengembangan keterampilan.

9. Metode Permainan ( GAMES)
permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.





Tidak ada komentar: